Klappertart Onty Manis Lumer Cocok Untuk Camilan

Klappertart adalah hidangan penutup khas Indonesia yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Namanya berasal dari bahasa Belanda, “klapper” (kelapa) dan “taart” (kue). Secara harfiah, berarti “kue kelapa”.

Asal Usul dan Pengaruh Eropa:

Meskipun merupakan hidangan khas Manado, menunjukkan pengaruh kuat dari kuliner Belanda. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Indonesia pernah menjadi koloni Belanda selama berabad-abad. Masyarakat Manado mengadopsi dan memodifikasi resep kue kelapa Belanda, menyesuaikannya dengan bahan-bahan lokal dan selera masyarakat setempat. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pertama kali diperkenalkan oleh keluarga-keluarga Belanda yang tinggal di Manado pada masa kolonial.

Bahan-Bahan Utama dan Ciri Khas:

dibuat dengan bahan-bahan utama seperti kelapa muda, susu, telur, tepung terigu, mentega, dan gula. Bahan-bahan lain yang sering ditambahkan adalah kismis, kenari, dan rum (opsional).

Ciri khas terletak pada teksturnya yang lembut dan creamy, serta aroma kelapa yang kuat. biasanya disajikan dingin, dan dapat dinikmati sebagai hidangan penutup atau camilan.

Perkembangan dan Variasi:

Seiring berjalannya waktu, mengalami berbagai perkembangan dan variasi. Beberapa variasi populer antara lain:

Panggang: Dipanggang dalam oven hingga bagian atasnya berwarna keemasan.

Saat Ini:

Saat ini, tidak hanya populer di Manado, tetapi juga di seluruh Indonesia.

telah menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia, yang mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan pengaruh asing.

Berikut adalah rinciannya:

1. Adaptasi Resep Awal dari Pengaruh Belanda:

Awal Mula:  berasal dari kue kelapa khas Belanda (“klappertaart”).

2. Variasi Bahan dan Rasa:

Resep Dasar: Resep dasar umumnya terdiri dari kelapa muda, susu, telur, tepung terigu, mentega, gula, kismis, dan kenari.

Inovasi Rasa: Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai inovasi rasa, seperti penambahan durian, cokelat, keju, green tea, almond, dan berbagai buah-buahan lainnya. Hal ini bertujuan untuk menarik minat konsumen dengan menawarkan pilihan rasa yang lebih beragam.

Penggunaan Rum: Beberapa resep tradisional menggunakan rum sebagai penambah aroma. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan konsumen yang menghindari alkohol, banyak pembuat yang menghilangkan atau mengganti rum dengan bahan lain, seperti vanili atau essence rum non-alkohol.

3. Teknik Pembuatan:

Variasi Teknik: Kemudian muncul variasi kukus, yang menghasilkan tekstur lebih lembut dan creamy. Beberapa pembuat juga mencoba teknik pembuatan lain, seperti menggunakan microwave atau rice cooker.

4. Popularitas dan Distribusi:

Populer di Manado: Awalnya, hanya populer di Manado dan sekitarnya.

Banyak toko kue dan restoran di berbagai kota yang menjual klappertart.

Online dan Media Sosial: Pemasaran klappertart juga semakin berkembang dengan adanya platform online dan media sosial. Banyak pembuat klappertart yang menjual produk mereka secara online dan mempromosikannya melalui media sosial. Hal ini memudahkan konsumen untuk memesan klappertart dari mana saja.

5. Inovasi untuk Kesehatan:

Penggunaan Bahan Alternatif: Beberapa pembuat klappertart mulai berinovasi dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat, seperti tepung almond, gula rendah kalori, atau susu nabati. Hal ini bertujuan untuk menjangkau konsumen yang lebih peduli dengan kesehatan.

Kesimpulan:

Perkembangan klappertart menunjukkan bagaimana sebuah hidangan tradisional dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan selera konsumen.

keunikan klappertart

Klappertart memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menjadi hidangan penutup yang istimewa dan berbeda dari kue lainnya:

Perpaduan Budaya: Klappertart adalah contoh nyata perpaduan budaya antara Eropa (Belanda) dan Indonesia (Manado).

Tekstur yang Khas: Teksturnya lembut, creamy, dan sedikit kenyal karena adanya kelapa muda. Kombinasi ini memberikan sensasi yang berbeda di setiap gigitan.

Aroma Kelapa yang Kuat: Aroma kelapa yang dominan menjadi ciri khas klappertart. Penggunaan kelapa muda segar memberikan aroma yang alami dan menggugah selera.

Fleksibilitas Rasa: Meskipun rasa kelapa adalah yang utama, klappertart sangat fleksibel dalam hal penambahan rasa lainnya Bahan-bahan utamanya seperti kelapa muda, susu, telur, dan mentega adalah bahan-bahan alami yang memberikan rasa dan aroma yang otentik.

Hal ini menjadikan klappertart sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan.

Oleh-Oleh Khas: Klappertart telah menjadi oleh-oleh khas Manado yang sangat populer di kalangan wisatawan. Keunikan rasa dan teksturnya membuat banyak orang ingin membawa pulang klappertart sebagai kenang-kenangan.

Adaptasi Modern: Meskipun merupakan hidangan tradisional, klappertart terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Muncul berbagai kreasi klappertart dengan tampilan yang lebih modern dan menarik, serta penggunaan bahan-bahan yang lebih sehat.

“HAPPYNESS IN EVERY MOMEN”

Tinggalkan Balasan