ROTI SISIR KENIKMATAN YANG PRAKTIS DAN LEZAT

( Sejarah Dan Perkembangan Dari Roti Sisir )

Roti telah menjadi makanan yang digemari banyak orang. Tampaknya tren makan roti tidak ada habisnya. Bahkan sampai saat ini pun masih banyak muncul varian roti baru. Sebenarnya dari manakah asal roti? Ada perdebatan mengenai asal-usul roti, tetapi banyak yang percaya bahwa roti pertama kali ditemukan di Mesopotamia, Mesir pada 4.600 tahun lalu. Ini awalnya karena masyarakat Mesir gemar mengonsumsi gandum. Akhirnya secara sederhana, roti dibuat dengan mencampurkan tepung, air, lalu dipanggang hingga mengembang. Saat itu tidak ada bentuk khusus dari roti. Roti dibuat dengan bentuk yang seadanya dan disimpan sebagai pasokan makanan di kemudian hari.

Sementara di Eropa, roti awalnya menandakan status kasta sosial. Orang yang mampu membeli roti yang berbahan dasar tepung putih ini akan dipandang sebagai orang kaya. Sementara masyarakat bawah dianggap hanya bisa membeli roti warna gelap dan murah. Sejak saat itulah muncul anggapan roti sebagai ‘makanan orang kaya’. Semakin putih warna roti, maka akan semakin menunjukkan kasta yang lebih tinggi. Roti zaman dulu dibuat secara tradisional. Pembuatannya hanya dengan mencampurkan bahan seperti tepung, air, dan ragi, yang kemudian diinjak-injak oleh para budak hingga tercampur rata.

Pada zaman itu, pemanggangan roti juga masih menggunakan tungku tradisional berbentuk kerucut. Tekstur roti yang ditemukan masih kasar dan keras. Para pekerja pembuat roti dahulu tidak digaji dengan uang, melainkan dengan sepotong roti hasil buatan mereka sendiri. Mereka disebut juga sebagai “Pencari roti” atau Breadwinner yang berati orang yang berjuang untuk mendapatkan roti.

Beberapa jenis roti mungkin diolah menjadi cita rasa Indonesia. Tetapi roti dan kue yang sering kita temui saat ini ternyata berkembang sejak zaman Belanda. Roti telah menjadi makanan yang cukup lama dikonsumsi di Indonesia. Ini karena sejak penjajahan Belanda, banyak dari mereka yang mengonsumsi roti. Akhirnya sekitar tahun 1930-an, budaya makan roti pun diperkenalkan pada warga pribumi. Roti yang diperkenalkan oleh Belanda masih memiliki tekstur yang keras. Namun seiring dengan berjalannya waktu, resep roti khas Belanda itu diubah menjadi cita rasa lokal. Roti ditambahkan bahan lain sehingga teksturnya lebih lembut.

Proses pembuatan roti juga mulai menggunakan mentega agar lebih gurih. Tetapi ragi masih belum digunakan sehingga roti difermentasikan secara alami dengan menggunakan lap basah.Pada tahun 1970-an, roti banyak diolah menjadi variasi baru. Ini dipengaruhi oleh inovasi varian roti Indonesia yang besar. Kemajuan teknologi juga menjadi faktor penting dari olahan roti Indonesia. Perkembangan teknologi itulah yang mempermudah para pembuat roti Indonesia untuk memodifikasi resepnya hingga menjadi roti dengan keju parut hingga roti cokelat. Mulai saat itulah, olahan roti Indonesia banyak diperjual-belikan hingga saat ini. Jenisnya beragam dan dipasarkan oleh pedagang keliling sampai di bakery premium.

1 comment

    Wah, makasih banget buat infonya yang kece! Selalu jadi sumber update yang gak ngecewain. Kalo suka pendekin link, gaspol deh cobain V.af! Gue udah nyobain, bener-bener praktis dan tampilannya kekinian abis. Cek langsung di V.af ya. Terima kasih lagi buat kontennya yang oke, tetap semangat terus, teman-teman! 🚀🌟

Tinggalkan Balasan